Senin, 16 Juni 2008
Atletik Junior Asia
Hanya Uji Coba
Indonesia tak memasang target juara dalam Kejuaraan Atletik Junior Asia, yang digelar pada 12-15 Juni di Stadion Madya Senayan, Jakarta. Kejuaraan yang untuk kali ke-13 digelar ini diikuti 41 negara Asia anggota Asosiasi Atletik Asia (AAA).
Hanya Uji Coba
Indonesia tak memasang target juara dalam Kejuaraan Atletik Junior Asia, yang digelar pada 12-15 Juni di Stadion Madya Senayan, Jakarta. Kejuaraan yang untuk kali ke-13 digelar ini diikuti 41 negara Asia anggota Asosiasi Atletik Asia (AAA).
“Kita tidak memasang target tinggi karena faktanya memang belum mampu bersaing dengan negara-negara lain yang kuat di atletik, seperti Cina, Jepang, Uzbekistan, maupun Kazakstan. Ajang ini cukup dijadikan batu loncatan untuk meraih hasil yang lebih baik di masa mendatang,” ujar Bob Hasan, Ketua Umum PB PASI.
Indonesia sebelumnya pernah dua kali menjadi tuan rumah ajang ini, tahun 1986 dan 1994. Kali ini tuan rumah menyiapkan 59 atlet yang diambil dari pemusatan latihan di Jakarta dan daerah. Dari 44 nomor yang dilombakan, 22 putra dan 22 putri, Indonesia hanya turun di 24 nomor. Cina menjadi tamu yang mengirimkan kontingen terbesar, 69 orang, dan turun di semua nomor.
“Saya lebih mengonsentrasikan pembinaan pada nomor lari jarak pendek, nomor lain menjadi prioritas selanjutnya. Sebab itu, stok atlet Indonesia terbatas untuk turun di beberapa nomor saja. Kita akan uji hasil pembinaan yang sudah dilakukan di ajang ini,” imbuh Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI.
Indonesia menargetkan medali dari nomor loncat jangkit dan jauh putri serta 4 X 100 meter estafet putra. Sepanjang keikutsertaan dalam kompetisi junior Asia, Indonesia baru sekali meraih emas, yakni melalui Ferry Junaidi. Ia mendapat emas nomor 10.000 meter putra pada kejuaraan tahun 1994 di Jakarta. (don)
Indonesia sebelumnya pernah dua kali menjadi tuan rumah ajang ini, tahun 1986 dan 1994. Kali ini tuan rumah menyiapkan 59 atlet yang diambil dari pemusatan latihan di Jakarta dan daerah. Dari 44 nomor yang dilombakan, 22 putra dan 22 putri, Indonesia hanya turun di 24 nomor. Cina menjadi tamu yang mengirimkan kontingen terbesar, 69 orang, dan turun di semua nomor.
“Saya lebih mengonsentrasikan pembinaan pada nomor lari jarak pendek, nomor lain menjadi prioritas selanjutnya. Sebab itu, stok atlet Indonesia terbatas untuk turun di beberapa nomor saja. Kita akan uji hasil pembinaan yang sudah dilakukan di ajang ini,” imbuh Tigor Tanjung, Sekjen PB PASI.
Indonesia menargetkan medali dari nomor loncat jangkit dan jauh putri serta 4 X 100 meter estafet putra. Sepanjang keikutsertaan dalam kompetisi junior Asia, Indonesia baru sekali meraih emas, yakni melalui Ferry Junaidi. Ia mendapat emas nomor 10.000 meter putra pada kejuaraan tahun 1994 di Jakarta. (don)
0 komentar: to “ ”
Posting Komentar