calender klarung gue

UERO 2008  

Jumat, 13 Juni 2008


print Trio Unggulan

Ada alasan kuat di balik kecenderungan bursa taruhan menjagokan tiga negara di posisi unggulan teratas. Diawali Jerman, Spanyol, lalu Portugal. Di partai pertama, trio ini sama-sama memetik hasil meyakinkan dan terbukti berhasil mengusung nama besar mereka.

Jerman menunjukkan hal itu lewat kemenangan 2-0 atas Polandia di Grup B. Portugal menang 2-0 atas Turki di Grup A. Sementara itu, Spanyol meraup tiga poin kala mencukur Rusia 4-1 lewat sumbangsih trigol David Villa di laga perdana Grup D.

Portugal bahkan menegaskan bahwa mereka layak naik satu atau dua anak tangga melewati Jerman. Seleccao menjadi kontestan pertama yang berhasil memastikan tiket ke perempatfinal setelah mengalahkan Republik Ceska 3-1, Rabu (11/6) di Stade de Geneve.

Secara tak langsung pasukan Luis Felipe Scolari memproklamasikan diri sebagai pemain baru dalam urusan turnamen. Bagaimana tidak? Dalam dua turnamen akbar terakhir, Portugal menembus final (Euro 2004) dan semifinal (Piala Dunia 2006). Seperti ketika berlaga di dua turnamen itu, Portugal pun langsung melakukan sprint. Yang pantas ditunggu adalah apakah mesin muda di semenanjung Eropa Barat ini mampu mempertahankan momentum.

“Semua tentu bergantung pada partai di grup lain. Kami harus mengetahui persis siapa lawan yang mungkin ditemui. Saya pribadi memilih runner-up Grup B. Untuk memastikan hal itu, berarti kami harus jadi juara grup,” ujar Ricardo Carvalho, bek tengah Portugal, saat diwawancarai BOLA di mixed zone.

Jaminan soal upaya untuk terus ngotot juga disuarakan gelandang sayap Simao Sabrosa. Katanya sejauh memungkinkan, Portugal akan terus bermain dengan ritme tinggi agar tak terjadi penurunan kondisi yang tak diinginkan.

Ingat, banteng Spanyol mendadak terjatuh di Deutschland 2006 setelah berlari kencang di dua partai awal. Kesalahan kala itu adalah Spanyol mengganti seluruh starternya begitu mengetahui mereka sudah lolos ke perempatfinal. Hasilnya? Mesin tim inti yang kadung dingin tak bisa langsung panas.

Sebagai pelatih yang “menyebabkan kegagalan” kala itu, tentu Luis Aragones tak mau terjeblos ke lubang yang sama dua kali. Hari penghakiman akan terjadi pada partai ketiga La Furia Roja.

Potensi Prancis dan Italia

Bagaimana nasib tim unggulan di lapis kedua, yakni Belanda, Prancis, dan Italia? Secara kualitas, di atas kertas ketiga tim ini masih sama-sama mengkilap. Bedanya Belanda memilih loncat ketimbang jalan kaki.

Aksi-aksi spektakuler lini tengah De Oranje tampak begitu dominan sehingga menyebabkan Gli Azzurri kelabakan. “Disastro Donadoni!” Begitu media Italia menyikapi kekalahan 0-3 Luca Toni dkk.

Publik Negeri Spageti pun langsung menghubung-hubungkan kekalahan dari pasukan Marco van Basten ini sebagai kutukan pascakesuksesan Piala Dunia. Itu wajar. Italia gagal lolos ke Euro 1984 setelah meraih mahkota PD 1982.

Apakah kesialan ini juga dibawa Donadoni? Ataukah Si Biru lebih memilih berjalan kaki, jalan cepat, lalu baru berlari di babak-babak akhir? Bagaimana dengan Prancis, yang terlihat masih menyimpan potensi terbaik, dengan belum tampilnya Thierry Henry di lini depan sebagai indikatornya? Mari kita nantikan langkah para unggulan di paruh berikutnya.

AddThis Social Bookmark Button


0 komentar: to “ UERO 2008

 

Design by Amanda @ Blogger Buster